Senin, 30 Desember 2013

 

Menjaga Kerukunan Kakak dan Adik


Kerukunan dalam sebuah keluarga sangatlah penting untuk dapat menikmati moment-moment di mana seluruh anggota keluarga dapat berkumpul dan menikmati family time bersama. Pertengkaran antara saudara merupakan hal yang sering terjadi apalagi jika anak-anak Anda lebih sering bermain di dalam rumah. Jika dilihat dari sudut pandang positif, pertengkaran antara saudara ini dapat digunakan sebagai latihan bagi anak-anak Anda untuk menangani konflik dan juga mengasah kemampuan Anda dalam mendidik mereka. Tapi perlu Anda ingat bahwa pertengkaran ini tidak boleh berlarut-larut dan anak-anak Anda sebaiknya cepat berbaikan.
Dalam mengatasi pertengkaran antara saudara, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan sebagai orang tua, antara lain:

  1. Semua keluarga memiliki peraturan di dalam rumah sendiri-sendiri, baik itu tertulis maupun tidak. Anda bisa mencoba untuk membuat beberapa peraturan tertulis untuk ditaati oleh anak-anak Anda, seperti membereskan mainan setelah bermain, tidak menyisakan makanan dan lain-lain. Jangan lupa untuk memasukkan peraturan tidak berkelahi antara saudara dalam peraturan itu. Dengan dibuatnya peraturan ini, Anda dapat sedikit meminimalisir pertengkaran yang mungkin terjadi.
  2. Jika ada anak Anda yang melanggar peraturan yang sudah dibuat tersebut, jangan langsung menghakiminya. Dengarkan alasannya lalu tentukanlah hukuman yang baik untuknya. Anda harus selalu mengingat bahwa anak-anak apalagi kakak beradik biasanya memiliki rasa iri jika mereka merasa tidak diperlakukan sama, oleh karena itu Anda harus bersikap adil pada semuanya.
  3. Jika anak-anak Anda bertengkar, segeralah pisahkan mereka. Sama seperti orang dewasa yang perlu waktu untuk menenangkan dirinya, anak-anak pun membutuhkan waktu untuk bisa menurunkan emosinya.
  4. Setelah emosi mereka hilang, Anda dapat mengajak mereka berbicara dan menceritakan permasalahan yang terjadi. Dengarkan keluhan dari semua pihak tapi janganlah menghakimi mereka. Ajak mereka untuk memikirkan jalan keluar dari pertengkaran tersebut. Jika ternyata tidak ada jalan keluar yang disepakati, Anda bisa membantu memberikan solusi untuk mereka.
  5. Menjadi orang tua yang memiliki anak lebih dari satu, hal yang sebaiknya dihindari adalah dengan membandingkan mereka. Perlakukan mereka dengan adil dan janganlah membanding-bandingkan mereka. Tiap anak memiliki sifat uniknya masing-masing yang menjadikan mereka begitu berharga untuk Anda.
Jika umur antara anak-anak Anda tidaklah terpaut terlalu jauh, Anda sebaiknya mulai memikirkan cara bagaimana memperlakukan mereka secara setara dan tidak membanding-bandingkan mereka. Dengan memperlakukan mereka secara adil, rasa persaingan yang timbul antara sang kakak dan adik akan berkurang sehingga ke depannya hubungan mereka dapat menjadi semakin dekat.

 

Pentingnya kebersamaan adalah kehadiran seseorang di tengah-tengah keluarga. Satu jam saja waktu yang disediakan akan sangat berarti dibanding waktu-waktu sang ayah dan keluarga yang banyak tersita untuk hal-hal yang lain. Suasana tenang dan rileks saat kumpul bersama keluarga akan memberikan efek positif pada pikiran, sekaligus dapat meningkatkan kinerja etos dalam beraktivitas atau bekerja. Satu hal lagi, kebersamaan yang berkualitas akan memotivasi untuk lebih saling percaya, saling menghargai, dan saling terbuka dalam berkomunikasi.

Kebersamaan dalam keluarga menjadi sebuah impian setiap pasangan dan anak-anak. Kebersamaan adalah sebuah keniscayaan. Keluarga tanpa kebersamaan akan absurd dan terasa gersang. Berikut ini tips sedehana dalam membangun kebersamaan keluarga. Pertama, Ibadah bersama-sama. Ibadah yang dilakukan dengan bersama-sama sangat berbeda jauh dengan ibadah yang  dilakukan sendiri-sendiri. Kebersamaan dalam ibadah bisa membuat ikatan yang sangat kuat antara suami-istri dan tentunya berkah yang diberikan Allah juga semakin besar. Cinta adalah sebuah investasi/tabungan. Jika suami ingin dicintai istrinya, maka dia harus menabung (mencintai istrinya). Semakin banyak tabungannya, maka sudah pasti hasilnya juga akan banyak. Begitu juga dengan istri, juga harus membuat tabungan sebanyak-banyaknya jika ingin dicintai suaminya.

Kita terhadap Allah demikian pula, kita harus semaksimal mungkin mencintai Allah karena kecintaan kepada Allah memang yang harus paling diutamakan. Anak tidak akan mencintai orang tua jika orang tua tidak mencintai anaknya. Cinta ini adalah yang dibenarkan agama dan bukan cinta yang dikarenakan hawa nafsu. Cinta harus didasarkan pada kesadaran bahwa tidak ada manusia yang sempurna sebagaimana Rasul SAW. Oleh karenanya jika ada kesalahan atau kekurangan antara satu dengan yang lain harus mudah untuk dimaafkan dan dimohonkan ampun kepada Allah. Jika sama-sama beriman kepada Allah dan RasulNya, maka tidak akan ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Dengan kebersamaan dalam keluarga maka penyakit hati yang di antaranya cemburu atau dengki insya Allah akan hilang dan akan muncul cinta yang mendalam. Kebersamaan dalam ibadah bisa dilakukan untuk ibadah sunnah di antaranya puasa dan sholat.

Kedua, Selalu Tersenyum. Jika terbiasa marah, karena syaraf yang bekerja banyak maka membuat kita cepat tua. Rasul SAW terkenal sangat murah senyum. Murah senyum ini harus dilatih. Meskipun banyak persoalan/permasalahan, murah senyum ini harus dijadikan menu pembuka. Jika sakitpun harus tetap berusaha senyum dan jauhkan dari mengeluh ataupun sifat memerintah yang tanpa rasa sayang. Senyumnya harus yang mengandung keridhoan, bukan senyum yang sinis. Ketiga, Bertutur kata dengan kalimat santun. Rasul SAW bersabda ”Sampaikan dengan perkataan yang baik/mulia, jika tidak bisa maka diamlah”. Gunakan kalimat yang baik/mulia agar terjadi saling penghargaan dan penghormatan di antara keluarga. Jangan sampai ikuti hawa nafsu karena jika perkataan yang menyakitkan sudah keluar maka tidak dapat ditarik lagi. Ucapan yang sekiranya tidak baik agar ditahan dan dikendalikan. Perhatikan firman Allah dalam al-Qur”an surat Al Ghaasyiyah (88) 11:Tidak kamu dengar di dalamnya Perkataan yang tidak berguna.”

Keempat, Mengucapkan Salam. Selalu biasakan ringan mengucapkan salam saat kita memasuki rumah baik ada orangnya atau tidak. Ucapkan salam sebagaimana yang diajarkan agama dengan selengkap-lengkapnya. Kelima, Saling berpelukan. Tips yang terakhir ini tidak bisa disangkal oleh siapa pun bahwa saling berpelukan memberikan kedekatan dan kehangatan dalam keluarga.

Barangkali ini sebagian dari sekian banyak tips membangun kebersamaan dalam keluarga. Dengan kebersamaan akan tercipta ketenangan sekaligus kekuatan dan kekompakan yang pada akhirnya akan melahirkan sumber daya insani yang mumpuni  dalam turut serta membangun masyarakat dan bangsa  ke arah yang lebih maju dan diridhai Allah.